Kamis, 14 Januari 2010

MALUKU ENERGI EKPLOITASI BLOK GAS MARSELA

MALUKU ENERGI EKPLOITASI BLOK GAS MARSELA
Rabu, 28 Oktober 2009

Ambon - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Maluku Energi bekerja sama dengan Perusahaan minyak Jepang PT. Impeks akan melakukan kegiatan ekploitasi minyak dan gas alam blok Marsela di perbatasan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD).

"Dalam kedudukannya PT. Maluku Energi memiliki saham 10 persen sementara 90 persen adalah saham Impeks," kata Direktur Utama PT Maluku Energi Semuel Samson, di Ambon, Selasa.

Dia mengakui, perushaaan Jepang itu telah mendapatkan persetujuan Pemerintah untuk mengelola minyak dan gas blok Marsela secara komersial, baik ekplorasi maupun eksploitasi.

Menurutnya, mengawali kegiatan eksploitasi kedua perusahaan tersebut bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Pusat (Pempus), ESDM dan BP Migas akan melakukan pembahasan analisa dampak lingkungan (amdal) awal November mendatang.

"Diharapkan proyek ini ramah lingkungan dan bermanfaaat bagi masyarakat setempat," ujarnya.

Menurutnya, kehadiran perusahaan di Kabupaten yang berbatasan dengan dua negara tetangga yakni Timor Leste dan Australia itu, secara ekonomi bermanfaat bagi peningkatan hidup masyarakat terutama membuka terbuka lapangan kerja dengan menyerap banyak tenaga kerja terutama dari sejumlah kabupaten diantaranya MTB, MBD, Maluku Tenggara serta Maluku pada umumnya.

"Ada perluasan lapangan pekerjaan karena melibatkan putra putri Maluku yang dampaknya menurunkan angka pengangguran sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.

Pengelolaan gas pada Blok Marsela, ujar Samson tidak dilakukan di laut tetapi di darat guna mengurangi mengurangi beban biaya serta dampak kerusakan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

"Kita akan melakukan kajian apakah pengolahannya bisa dilakukan di Pulau Yamdena dan Babar atau tidak," katanya.

Ia optimis suksesnya investasi Blok Marsela tersebut, akan membuka peluang bagi para investor yang lain untuk menanamkan modalnya sehingga berdampak meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Maluku di masa mendatang.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Maluku Bram Tomasoa mengatakan, kandungan migas yang ada di blok Marsela berdasarkan hasil penelitian dan eksplorasi yang dilakukan Impeks sejak 1998 hingga 2008, mencapai 12 triliun cubic feet (TCF).

Perusahaan ini akan menangani eksploitasi dan produksi migas Blok Marsela selama 30 tahun hingga 2028, dan akan dimulai 2010 di mana kegiatan produksinya baru akan berlangsung 2016 mendatang.

Tomasoa juga menyetujui pengelolaan minyak dan gas dilakukan di darat karena selain mengurangi biaya juga memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat.

Gubernur Ralahalu secara terpisah mengatakan BUMD yang baru dibentuk itu harus bermitra dengan pihak ketiga karena tidak memiliki dana sebesar Rp10 triliun yang akan dijadikan modal investasi pada pengelolaan mega proyek migas itu, apalagi sesuai ketentuan dana itu tidak boleh dikeluarkan dari APBN maupun APBD.

"Modal tidak bisa diambil dari APBN maupun APBD sehingga perlu kerja sama dengan pihak ketiga," ujar Ralahalu.

Dia optimistis kegiatan ekploitasi mega proyek itu akan memberikan kontribusi positif bagi daerah karena selain terbuka kesempatan menyerap kerja yang besar, juga berdampak pada perbaikan ekonomi masyarakat di daerah ini.

http://www.lebihcepat.com/ekonomi/36-ekonomi/7296-maluku-energi-ekploitasi-blok-gas-marsela.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar