Jumat, 15 Januari 2010

Alat Pertambangan - Alat Geologi - Tester - Laser Level






Alat Pertambangan - Alat Geologi - Tester - Laser Level
Compas Brunton 5006








Brunton International Pocket Transit 5006



Palu Geologi Estwing Pipih


Palu Geologi Estwing Pipih with Nylon Vinyl Shock Reduction Grip®
Neolaser NL-218



Laser Level Neolaser NL-4X4V1H LASER MARKER
Compas Geologi Brunton 5008




Brunton 5008 Com-Pro International Transit
Palu Estwing Geologi Runcing

http://www.buanasurvey.com/

Alat – alat pemboran

Alat – alat pemboran

Drilling string atau sering disebut rangkaian pemboran adalah serangkaian peralatan yang disususn sedemikian rupa, sehingga merupakan batang bor, seluruh peralatan ini mempunyai lubang dibagian dalamnya yang memungkinkan untuk melakukan sirkulasi fluida atau mud.
Bagian ujung terbawah dari rangkaian pemboran adalah pahat bor atau bit yang gunanya untuk mengorek atau menggerus batuan, sehingga lubang bor bertambah dalam.
Diatas pahat bor disambung dengan beberapa buah drill colar, yaitu pipa penyambung terdalam susunan rangkaian pemboran, untuk memungkinkan pencapain kedalaman tertentu, makin dalam lubang bor makin banyak jumlah drill pipe yang dibutuhkan.
Diatas drill pipe disambung dengan pipa kelly, yang bertugas meneruskan gerakan dari rotary table untuk memutar seluruh rangkaian pemboran.
Diatas kelly disambung dengan swivel yaitu sebuah alat yang berfungsi sebagai tempat perpindahan gerakan putar dan gerakan diam dari system sirkulasi , fluida pemboran melalui pipa bertekanan tinggi, bagian atas dari kelly ada bail untuk dikaitkan ke HOOk supaya memungkinkan turun seluruh rangkaian pemboran.

Peralatan – peralatan lain yang melengkapi susunan rangkaian pemboran :
Bit sub
adalah sub penyambung antara pahat dengan drill colar
Float sub
adalah sub penyambung yang dipsang bit sub dan drill colar, berfungsi untuk menutup semburan /tekanan formasi kedalam rangkaian pemboran secara otomatis.
Stabilizer
adalah alat yang dipasang pada susun drill colar, yang berfungsi untuk menstabilkan arah lubang bor dan mengurangi kemungkinan terjepitnya rangkaian pemboran yang diakibatkan oleh diferensial pressure.
Kelly saver sub,
adalah alat yang dipasang dibagian ujung bawah kelly, berfungsi untuk melindungi ulir kelly agar tidak cepat ruksak.
Lower kelly cock
adalah alat yang dipasang antara kelly dan kelly saver sub, befungsi untuk alat penutup semburan /tekanan dari dalam pipa pada saat posisi kelly diatas Rotary Table.
Upper Kely cock
adalah alat yang dipasang diantara kelly dan swivel, berfunsi untuk menutup semburan/tekanan dari dalam pipa saat kelly down.

Dunia Masih Kekurangan Pekerja Perminyakan

Dunia Masih Kekurangan Pekerja Perminyakan

Kemarin sudah saya tuliskan bagaimana dunia saat ini sedang merana karena kondisi perekonomian yang “modal bin madul” alias “amburadul“. Silahkan baca : Harga minyak dan pasaran kerja tahun 2009. Harga minyak yang anjlok sepertiga dari harga sebelumnya membuat industri perminyakan kalang-kabut.
Bagaimana dengan ahli geologinya ?AAPG Explorer (ed. Januari 2009), sebuah majalah terbitan perkumpulan ahli geologi Amerika yang anggotanya sudah mendunia ini memberikan laporan kondisi lapangan kerja geosains. Artikel ini memberikan pandangan kondisi pasaran kerja untuk geoscience di perminyakan yang masih mengalami kesulitan yang unik.
Jumlah pekerjanya yang berpengalaman sangat kurang.
“Whaduh Pakdhe laris niih ?”
“Bukan itu yg perlu tahu thole, tetapi apakah ini hanya geoscience di perminyakan saja atau juga disiplin ilmu lain atau bahkan seluruh industri pada umumnya ?”
Kekurangan pekerja berpengalaman.





Gambar diatas dibuat tahun 2006. Dipublikasian ulang dalam Majalah Explorer edisi Januari 2009. Grafik diatas menunjukkan jumlah pekerja sesuai dengan usianya. Gambar itu menunjukkan bahwa banyak pekerja yang berpengalaman diatas 20tahun, tetapi langka pekerja yang berpengalaman dibawah 20 tahun. Kalau saja pekerja itu dimulai dari 20 tahun, bila usia pensiun itu tertinggi hanya 65, tentusaja akan lebih dari 50% yang pensiun tahun 2010.
Problem kelangkaan ini tidak hanya menghawatirkan satu perusahaan tetapi hampir seluruh industri perminyakan akan mengalaminya. Untuk mengatasi hal itu penarikan tenaga kerjapun masih terus harus dilakukan. Menurut perkiraan proses rekruitment ini masih akan terus diperlukan hingga tahun 2010.
“Wuiih lumayaaan, masih ada ‘hiring’ hingga 2010. Tapi abis itu gimana doonk ?”
Geoscientist itu unik
Masih berlangsungnya pengambilan tenaga kerja baru (hiring) ini juga diamati oleh David Brown, AAPG-Explorer correspondent yang dituliskannya juga bulan Januari 2009 disini. Dalam artikelnya David mengutip pendapat konsultan HR-nya wordlwideworker :
“Drilling has slowed down but G&G -the geologists and geophysicists, geoscience professionals – is in quite high demand,” said Anna Shchelokova, senior HR consultant for Worldwideworker.com in Houston.
Aktifitas drilling memang merupakan aktifitas operasi sedangkan geologist dan geophysicist merupakan pekerja peneliti semacam “research“. Disinilah bedanya. Dan inilah yang menyebabkan mengapa geosciencetist itu tidak bisa disamakan dengan tenaga profesional lain di dunia perminyakan. Geoscientoist itu tidak dapat dilakukan substitusi (pergantian) dari tenaga berprofesi komputasi.
Berbeda dengan drilling engineer yang dapat disubstitusi dari sarjana mesin, sarjana teknik listrik, bahkan ada salah satu drilling engineer Unocal (skarang Chevron) yang berasal dari sarjana kimia. Demikian juga proccess engineer yang bisa di-substitusi dari sarjana atau tenaga-tenagan insinyur bidang lainnya (misal sarjana elektro, mesin, kimia dsb).
Dimana saja yang kekurangan dan kelebihan geoscientist ?





Cukup aneh kalau Indonesia masuk kategori kelebihan Geoscientist. Banyak perusahaan minyak di Indonesia yang berteriak-teriak kekurangan tenaga geologi. Namun barangkali yang terjadi adalah banyaknya “Geoscientist WN Indonesia” yang saat ini sudah bekerja di negeri-negeri yang kekurangan tenaga geologi. Yang tergambar diatas itu barangkali jumlah geoscience sesuai dengan kewarga negaraannya. Termasuk didalamnya India termasuk “dianggap” kelebihan geoscientist.
Atau memang barangkali secara global saat ini kekurangan geoscientist, hanya Indonesia termasuk “penghasil” geoscientist yang memiliki peluang untuk mengisi lowongan.
Great Crew Change
Bagaimana dengan jenis profesi selain geosains ?Di Industri perminyakan dikenal istilah “crew change“, pergantian kru. Pekerja migas banyak yang bekerja di daerah terpencil (remote area) selama 2 minggu dan seminggu berikutnya dirumah (off). Jadwalnya ada yang dikela 2-1, ada yang 2-2 dsb. Pergantian pekerja yang akan bekerja dan akan kembali istirahat ini disebut crew-change.
Dalam konferensi dunia ahli pengeboran (IADC) – Int’l Deepwater Drilling Conference di Rio de Janeiro, Brazil pada bulan Maret 2008 muncul istilah “Great Crew Change“. Yaitu pergantian pekerja tua ke pekerja muda. Hal ini jelas disebabkan karena secara demografi pekerja-pekerja usia lanjut sudah tidak akan mampu lagi mengisi atau mengerjakan pekerjaannya lagi. Namun dalam konferensi itu yang menjadi kekhawatiran adalah adanya gap yang cukup lebar antara pekerja senior dengan pekerja yunior. Diperkirakan gap pengalamannya dari 10-20 tahun.
“Lah trus gimana mengejar pengalaman ini Pakdhe?”
“Inilah yang dikhawatirkan dalam profesi pengeboran, pengalaman merupakan tolok ukur yang sangat penting ketimbang keahlian”
Alam memiliki keunikan untuk tiap-tiap daerah. Kondisi geologi di Delta Mahakam sangat berbeda dengan geologi di Sumatra tengah. Demikian juga teknologi berkembang sangat cepat. Drilling atau pengeboran merupakan aktifitas yang menggabungkan kedua keunikan tersebut. Pengalaman seseorang di derah tertentu dengan teknologi tertentu akan menjadi keahlian yang sangat unik. Pengeboran di laut dalam merupakan teknologi baru.
Tidak semua drilling engineer memiliki pengalaman dalam pengeboran yang mahal ini. Sehingga mendapatkan pengalaman unik ini merupakan “berkah” tersendiri bagi seorang drilling engineer beserta kru-nya. Pengalaman inilah yang sering menjadi kunci dalam penarikan atau pengangkatan pegawai di perminyakan.

Selain itu tentusaja referensi atau network atau lebih tepatnya silaturahmi menjadi salah satu bagian penting dalam proses pengangkatan pegawai. Seperti yang pernah saya tuliskan sebelumnya dengan rumus 70-20-10. Artinya: 70% pengalaman; 20% training (networking); 10 % edukasi (pendidikan sekolah). Itulah sebabnya pengalaman menjadi hal yang paling berharga dalam sebuah CV (Curriculum Vittae).
Apa yang perlu dilakukan ?
Dalam eksekutif panel ketika Konferensi AAPG di Capetown, berkumpullah para petinggi dari perusahaan besar (Mario Carminatti, Petrobras executive manager, Christian J. Heine, Saudi Aramco, Rod Nelson, Schlumberger vice president, Jatinda Peters, manager HR for the India’s (ONGC) dan Scott Tinker, AAPG president.
Ada hal yang cukup mengagetkan juga dalam panel ini, terungkap juga ternyata India yang berpenduduk semilyar juga mengalami kesulitan tenaga kerja perminyakan.
“It seems odd. In the world’s moist populous region the biggest problem facing employers is the shortage of (qualified) people”.(The Economist)
Salah satu penyebab yang dikemukakan oleh HR dari India ini adalah ketidak tepatan antara akademiake dengan butuhan industri yang tergambar dibawah ini:
Akhirnya para panelist ini stuju untuk merumuskan strategi yang perlu dilakukan, termasuk diantaranya :
- Menjalin hubungan antara pekerja senior ini dengan sekolah (universitas)
- Memberikan materi/program untuk memperkaya kurikulum
- Menambah beasiswa
- Bekerja dirumah (work at home) Terutama untuk tenaga wanita.
- Sabattian
- Jenjang karier yang lebih jelas
- Mentoring termasuk memanfaatkan mereka yang sudah masuk usia pensiun
- Struktur profesi serta program pengembangan diri.
Nah apa yang sudah kita lakukan hingga saat ini ?
“Kita ? Loe aja kali … gwe enggak “ “Hallah !!”
Dongeng Terkait :
Sekolah:Training:Kerja = 10:20:70
Sekolah:Training:Kerja – 2 (Workplace Politics)
Harga minyak dan pasaran kerja tahun 2009

Kamis, 14 Januari 2010

Parafin Crash

Parafin Crash
Parafin : Komposisi hidrokarbon berat, dengan kandungan lilin didalamnya.
Terjadinya paraffin disebabkan menurunnya teemperatur dan tekanan. Sehingga menimbulkan pengendapan pada oil, dimana viskositas oil semakin meningkat. Terutama bila temperature lingkungan lebih rendah dari temperature crude oil. Titik tuang adalah titik temperature terendah dimana oil masih bisa mengalir.

Tempat2 terjadinya paraffin:
a.Di zona perforasi,
b.tubing,
c.flowline,
d.Separator.


Salah satu contoh parafin (CnH2n+2), iso-butana

Penyebab terjadinya paraffin:
a.Turunnya tekanan,
b.Turunnya temperature,
c.Hilangnya fraksi ringan oil,
d.Aliran yg tdk tetap dan merata,
e.Permukaan dalam pipa yg tdk merata.

Cara mengatasi paraffin:
a.Secara mekanik:
a.Formasi: Hidraulic fracturing
b.Tubing: scrapper, cutter
c.Flowline: Pigging
b.Secara Kimiawi: calcium carbide atau acethylene
c.Kombinasi solvent (kerosene, solar, condensate) dengan dipanaskan (steam stimulation, thermal recovery, heater treater).

http://duniamigas.wordpress.com/2008/08/02/parafin-crash/

Lintasan Sejarah PERSIB

Lintasan Sejarah

Lahir Sebagai Alat Perjuangan

WAKTU tampaknya berlalu sangat cepat hingga tidak terasa, tim kebanggaan masyarakat Bandung dan Jawa Barat, yaitu Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung, yang lebih dikenal dengan nama Persib, kini sudah memasuki usia 72 tahun pada 14 Maret 2005 lalu.

Menurut buku “Sejarah Lintasan Persib” yang dibuat oleh R. Risnandar Soendoro, lahir dan perkembangan Persib sendiri, tidak lepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Persib lahir pada 1933, di tengah rasa nasionalisme untuk memerdekakan diri dari cengkraman penjajahan Belanda. Persib menjadi salah satu akar perjuangan rakyat Bandung dan Jawa Barat ketika itu. Hingga sangatlah wajar, jika Persib menjadi bagian terpisahkan dari masyarakat Bandung dan Jawa Barat.

Sebelum bernama Persib, di Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) yang berdiri pada 1923. BIVB merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum naisonalis. BIVB biasanya melakukan pertandingan di lapangan Tegallega.

Namun, BIVB kemudian menghilang dan muncullah dua perkumpulan lain, yaitu Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetbal Bond (NVB).

Pada 14 Maret 1933, kedua perkumpulan ini sepakat bergabung dan lahirkan Persib. Saat itu pula, di Bandung juga berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori orang-orang Belanda yaitu Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Masyarakat juga lebih senang menonton pertandingan VBBO karena pertandingan biasanya digelar di dalam kota seperti UNI dan SIDOLIG.

Namun, perkumpulan yang sebelumnya berada di bawah VBBO, antara lain UNI dan SIDOLIG, kemudian bergabung dengan Persib. Bahkan, VBBO kemudian menyerahkan lapangan yang biasa mereka gunakan yaitu lapangan UNI, SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan SPARTA (Stadion Siliwangi).

Saat pendudukan Jepang, Persib berganti nama menjadi Rengo Tai Iku Kai. Rongrongan kembali datang ketika pasukan Belanda yang kembali ke Indonesia, berupaya untuk kembali menghidupkan VBBO. Namun, Persib berdiri kokoh atas prakarsa dr. Musa, Munadi, H. Alexa, dan R. Sugeng.

Persib kemudian bisa bertahan dan eksis hingga sekarang ini, bahkan menjadi salah satu kekuatan sepak bola nasional. Semoga saja, Persib tetap langgeng dan terus mencetak prestasi. Amin.


Persib Punya Sejarah Gemilang

JIKA melihat perjalanan Persib Bandung selama mengikuti Kompetisi Sepak Bola Liga Indonesia yang dimulai sejak tahun 1994 sampai sekarang tahun 2005, boleh jadi Liga Indonesia I yang digelar tahun 1994-1995, merupakan tahun prestasi bagi Persib.

Pada LI perdana yang merupakan kompetisi gabungan dari peserta asal tim perserikatan dengan Galatama tersebut, Persib berhasil menorehkan tinta emas sebagai tim pertama yang memboyong Piala Presiden. Bermodalkan materi pemain tim juara kompetisi perserikatan tahun 1990, Persib yang dilatih Indra M. Thohir dan diperkuat para pemain lokal asal Bandung dan Jabar mampu menghempaskan tim asal Galatama Petrokimia Gresik yang saat itu telah dihuni tiga pemain asing Jacksen F. Tiago, Carlos de Mello, dan kiper Darryl Sinerine.

Pada partai final yang berlangsung 30 Juli 1995 di Stadion Utama Senayan Jakarta (kini Stadion Gelora Bung Karno), gol tunggal Sutiono membungkam perlawanan Petrokimia 1-0, untuk memastikan gelar juara. Saat itu Persib sangat produktif dalam mencetak gol. Dari 32 pertandingan selama putaran pertama dan kedua, mampu mengumpulkan 54 gol dan kemasukan hanya 15 gol.

Sebagai juara, Persib memiliki tiket untuk tampil diajang internasional mewakili Indonesia dalam Piala Champions Asia yang diikuti juara-juara liga di negara Asia. Prestasi Persib sebagai debutan ternyata tidak memalukan.

Menumbangkan juara Liga Thailand Bangkok Bank 2-0 di Bangkok dan kalah 1-2 di Bandung. Kemudian mengalahkan juara liga Filipina Pasar City 2-1 di Bandung dan 3-1 di Manila. Hasil ini membawa Persib lolos ke peremfat final.

Sayangnya meski tampil di depan dukungan ribuan bobotoh di Stadion Siliwangi, Ajat Sudrajat cs. takluk 1-3 dari juara liga Jepang Verdy Kawasaki, tumbang 2-3 dari juara bertahan Thai Farmers Bank dan takluk 1-4 dari juara liga Korea Selatan Ilhwan Chunwa. Meski gagal ke semifinal, pelatih Indra Thohir mendapat penghargaan dari AFC sebagai pelatih terbaik Asia.

Catatan sejarah sepanjang tahun 1994-1995 ini, bisa jadi bakal sulit untuk diulangi lagi. Entah kapan lagi Persib bisa menunjukkan keperkasaannya di Liga Indonesia. Hingga Liga Indonesia X, Persib tidak pernah lagi juara. Bahkan saat itu Persib sudah menggunakan para pemain asing yang berasal dari Cile, Paraguay, Uruguay dan Argentina, namun tetap saja tidak bisa menyamai prestasi Robby Darwis dkk.

Setelah juara LI I, prestasi Persib cenderung turun. Pada empat kali Liga yaitu LI V tahun 1998/1999, LI VI (1999/2000), LI VIII 2001/2002 dan LI IX (2002/2003) Persib nyaris jatuh ke jurang degradasi.

Pada LI V, Persib lolos dari degradasi setelah pada pertandingan terakhir mengalahkan tuan rumah Persita Tangerang di Stadion Benteng Tangerang. Persita yang akhirnya terjun ke jurang degragasi. Begitu juga pada LI IX, Persib harus bertanding di babak play off bersama Persela Lamongan, PSIM Yogyakarta, dan Perseden Denpasar. Untung Persib kembali lolos dari degradasi setelah mengalahkan Persela dan PSIM dengan angka 1-0, kemudian imbang 4-4 dengan Perseden. Pada LI X Persib hanya menempati posisi keenam klasemen.

http://persib.wordpress.com/sejarah-persib/lintasan-sejarah/

DPR Restui Pertamina Ambil Alih Blok Cepu

DPR Restui Pertamina Ambil Alih Blok Cepu

Surabaya (beritajatim.com) - Komisi VII DPR RI dukung PT Pertamina ambil alih Blok Cepu, jika Mobil Cepu Limited (MCL) sebagai operator tidak segera memaksimalkan produksinya.

Sebab hingga saat ini eksploitasi Blok Cepu berjalan lamban, sehingga harus ada terobosan dari pemerintah agar produksi migas di Blok Cepu berjalan dengan cepat.

"Kami dukung jika Pertamina ambil alih sebagai operator Blok Cepu. Sebab hingga saat ini produksi yang dilakukan MCL tidak maksimal. Meskipun demikian, jangan sampai pengambilalihan tersebut melanggar aturan, perjanjian dan perundang-undangan," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Zainuddin Amali saat melakukan kunjungan kerja ke Pemprov Jatim, Senin (14/12/2009).

Menurut dia, kemampuan PT Pertamina sebenarnya tidak kalah dibanding dengan operator migas di dunia. Apalagi pengalaman Pertamina cukup panjang di dunia migas. "Kami juga mempertanyakan mengapa ekploitasi migas di Blok Cepu sangat lamban. Sebelumnya kami mendapatkan laporan bahwa kelambanan tersebut karena faktor pembebasan tanah dan pemasangan pipa. Tetapi anehnya produksi di pusat pengeboran masih sangat rendah," ungkapnya.

Padahal, lanjut dia, jika produksi migas bisa berjalan maksimal, keuntungan bangsa juga semakin besar. Ditambah lagi daerah memiliki sharing keuntungan, karena daerah juga memiliki penyertaan modal 10 persen dalam bentuk Participating Interest (PI).

Tentang usulan Pemprov Jatim, bahwa daerah tidak perlu menyertakan modal melalui PI, tetapi mendapatkan modal otomatis melalui Golden Sharing karena wilayahnya digunakan untuk pengeboran, juga didukung oleh DPR RI. Hanya saja prosesnya harus merevisi UU 22/2001 tentang Migas.

Sebelumnya, Pemprov Jatim mendesak operator pengeboran minyak Blok Cepu segera memaksimalkan produksinya. Sebab lambannya ekploitasi blok minyak terbesar di Jatim itu, justru akan merugikan Pemprov Jatim karena sharing keuntungan dari keikutsertaan modal dalam PI tidak segera didapatkan.

Menurut Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Jatim sudah melakukan investasi melalui PI sejak beberapa tahun lalu. "Kalau Blok Cepu tidak segera beroperasi maksimal, maka sharing keuntungan dari produksi minyak dan gas di Blok Cepu tidak didapatkan," tambah Wagub Saifullah Yusuf usai menerima rombongan Komisi VII DPR RI.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim, Dewi J Putriatni menambahkan, produksi migas di Blok Cepu dinilai lamban dan molor dari jadwal yang ditentukan. Sebab ekploitasi minyak di Blok Cepu baru melakukan produksi awal sejak 31 Agustus 2009 lalu dengan rata-rata produksi 2.000 barel/hari.

Jumlah ini sangat minim dibanding target produksi maksimal yang mencapai 165.000 barel minyak/hari. Diperkirakan baru pada awal tahun 2013 mendatang bisa melakukan full produksi 165.000 barel minyak/hari.

Pertamina harus berperan menentukan kebijakan percepatan produksi. Apalagi lapangan minyak Blok Cepu memiliki kandungan minyak dan gas yang sangat besar, diperkirakan cadangan gas sebesar 1,7 triliun kaki kubik dan minyak bumi sebesar 650 juta barel.

Participating Interest Blok Cepu sebesar 10 persen dibagi pada empat daerah yakni Pemkab Blora, Pemkab Bojonegoro, Pemprov Jateng dan Pemprov Jatim. Keempat daerah tersebut juga sudah membentuk empat BUMD yang tergabung dalam Badan Kerja Sama (BKS), yakni PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (Pemprov Jateng), PT Blora Patragas Hulu (Pemkab Blora), PT Petrogas Wira Jatim (Pemprov Jatim), dan PT Asri Dharma Sejahtera (Pemkab Bojonegoro).

Pemerintah telah membagi persentase pendanaan operasional Blok Cepu kepada Pertamina sebesar 50 persen dan ExxonMobil juga 50 persen.

Kedua perusahaan itu selanjutnya berkewajiban memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah yang berada di kawasan Blok Cepu untuk turut serta dalam pengelolaan lapangan migas yakni berupa PI, masing-masing sebesar 5 persen.

Dari 10 persen PI tersebut, Pemprov Jawa Timur mendapatkan sharing 2,24 persen, Pemkab Bojonegoro 4,48 persen, Pemkab Blora 2,18� persen, Pemprov Jateng 1,09 persen.

Biaya eksplorasi yang dituangkan dalam plan of development (PoD) lapangan migas Blok Cepu sekitar Rp 25 triliun. Dengan demikian dana yang harus diserahkan keempat BUMD tersebut sebesar Rp 2,5 triliun.

http://www.beritajatim.com/detailnews.php/1/Ekonomi/2009-12-14/51731

Artificial lift

Artificial lift


Apakah yang dimaksud dengan artificial lift?


Artificial lift adalah metode untuk mengangkat hidrokarbon, umumnya minyak bumi, dari dalam sumur ke atas permukaan. Ini biasanya dikarenakan tekanan reservoirnya tidak cukup tinggi untuk mendorong minyak sampai ke atas ataupun tidak ekonomis jika mengalir secara alamiah.

Artificial lift umumnya terdiri dari lima macam yang digolongkan menurut jenis peralatannya.
Pertama adalah yang disebut subsurface electrical pumping, menggunakan pompa sentrifugal bertingkat yang digerakan oleh motor listrik dan dipasang jauh di dalam sumur.
Yang kedua adalah sistem gas lifting, menginjeksikan gas (umumnya gas alam) ke dalam kolom minyak di dalam sumur sehingga berat minyak menjadi lebih ringan dan lebih mampu mengalir sampai ke permukaan.
Teknik ketiga dengan menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang di permukaan yang umum disebut sucker rod pumping atau juga beam pump. Menggunakan prinsip katup searah (check valve), pompa ini akan mengangkat fluida formasi ke permukaan. Karena pergerakannya naik turun seperti mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan julukan pompa angguk
Metode keempat disebut sistem jet pump. Fluida dipompakan ke dalam sumur bertekanan tinggi lalu disemprotkan lewat nosel ke dalam kolom minyak. Melewati lubang nosel, fluida ini akan bertambah kecepatan dan energi kinetiknya sehingga mampu mendorong minyak sampai ke permukaan
Kelima, sistem yang memakai progressive cavity pump (sejenis dengan mud motor). Pompa dipasang di dalam sumur tetapi motor dipasang di permukaan. Keduanya dihubungkan dengan batang baja yang disebut sucker rod.

http://vladvamphire.wordpress.com/2009/01/